Seratus santri Darul Hijrah Sabtu siang, 18 Juni 2022 diwisuda di Kampus DH Pasuruan. Mereka terdiri dari 79 santri tingkat SMP dan 21 santri tingkat SMA.
Mereka yang diwisuda: 19 santri SMP DH Surabaya, 34 santri SMP DH Pasuruan, 11 santri SMP DH Bangkalan, 11 santri SMP DH Gresik, 4 santri SMP DH Tuban, dan 21 santri SMA DH Pasuruan. Di samping lulus dari pendidikan formal, untuk wisudawan SMP telah menyelesaikan hafalan 15 juz Al-Qur’an dan wisudawan SMA menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an.
Dari para wisudawan tersebut, M. Erwin Septiyan dan Zayyan Reza Muhammad Nabih (SMP/DH Surabaya), M. Mujahid Al Fatih dan M. Lukman Hakim (SMP/DH Pasuruan), Tantowi Fauzi dan Ahmad Hafidz Haqqi Al ‘Azmi (SMA/DH Pasuruan), Ahmad Hilmi Hasyim dan Ahmad Wildan Afifuddin (SMP/DH Bangkalan), Hafs Taqiyuddin Amaanillah dan Muhammad Sulthan (SMP/DH Gresik), serta Zainal Ma’ruf (SMP/DH Tuban), terpilih sebagai wisudawan terbaik. Khusus M. Mujahid Al Fatih merupakan santri SMP yang telah menyelesaikan hafalan 30 juz.
Dalam rangkaian kegiatan wisuda santri tersebut, empat santri diuji hafalan di depan undangan oleh Syeikh Ahmed Eliaan Shaker Abuajwa, imam dari Palestina dan empat santri diuji hafalan hadisnya oleh Ust. Anggi Pratama.
Ust. KH Abdurrahman sebagai Pembina Darul Hijrah dalam sambutannya mengatakan, pesantren ini sebagai wadah mendidik generasi yang akan menggantikan kita. Generasi untuk bangsa dengan prinsip pendidikan yang tidak berubah-ubah, yakni generasi Qur’ani. Sebagai metode pendidikan, Quran tidak memiliki keraguan di dalamnya dan merupakan petunjuk bagi orang-orang bertakwa.
“Anak-anak akan tumbuh dan berkembang dengan tidak menghadapi kebingungan. Anak-anak tidak menghadapi kebijakan yang berganti-ganti. Allah sebagai Mahapencipta manusia adalah yang paling tahu kebutuhan manusia, tahu bagaimana mengarahkan manusia. Maka pedomannya adalah Al-Quran dan hadis. Kalau kita berpedoman pada selain itu, maka hasilnya hanya kira-kira,” katanya.
Untuk itu, dalam proses pendidikan manusia, sebut Ust. Abdurrahman, kita kembalikan kepada Allah, karena Allah adalah sumber penciptaan dan sumber ilmu. (*)