DH-Bangkalan: Berbekal hafalan 1 juz saat masuk Pesantren Darul Hijrah Cabang Bangkalan, selepas pertengahan berada di pesantren saat ini Mohammad Virdi Firdaus telah memiliki hafalan 6 juz. Ia bertekad setiap hari menambah hafalan satu halaman al-Quran agar saat lulus SMP nanti telah memiliki hafalan 30 juz.
“Saya memang bercita-cita menjadi hafidzul Quran agar dapat membahagiakan orang tua dan memakaikan mahkota kepadanya,” kata siswa kelas 1 SMP yang berasal dari Jember ini. Demi membahagiakan orang tuanya itu ia telah memulai menghafal sejak SD. Saat lulus SD telah memiliki hafalan 1 juz.
Dengan memiliki hafalan 6 juz tersebut, Virdi memiliki hafalan terbanyak dibanding teman-temannya di pesantren. Mereka terbanyak memiliki hafalan 4 juz. Bahkan ada yang masih memiliki hafalan 1 juz.
Menurut putra dari pasangan Adi Tripurwantoro dan Vivi Rovidoh Nur Aini ini, mulai melakukan hafalan setelah shalat Subuh sampai jam 6 pagi. Lantas melakukan murojaah selepas Dhuhur sampai menjelang Ashar. “Setelah itu saya sudah hafal ayat al-Quran yang dibaca sedari pagi,” kata Virdi.
Ia pun mengatakan, punya hafalan terbanyak dibanding teman-teman di pesantren bukan bermaksud berlomba mencapai terbanyak. Tetapi semata-semata untuk mencapai target telah hafal 30 juz saat lulus SMP nanti.
“Soal capaian hafalan itu tergantung dari cita-cita dan motivasi dari masing-masing teman,” katanya.
Virdi mengatakan, keinginan menjadi seorang hafidz juga berdasarkan dorongan orang tua. Itu sebabnya adiknya nomor dua yang sekarang duduk di bangku kelas 3 SD sudah mulai melakukan hafalan. “Kalau adik terkecil nomor tiga masih belum sekolah,” ucapnya.
Namun demikian Virdi juga menyebutkan, walaupun setiap hari bersemangat menghafal al-Quran tetapi tetap tidak mengabaikan ilmu-ilmu umum yang dipelajari di sekolah. Ia bersyukur memiliki nilai baik untuk pelajaran ilmu-ilmu umum tersebut. “Rata-rata saya mendapatkan nilai delapan untuk pelajaran di luar pelajaran agama.”
Tentang cita-cita, ia mengatakan, di samping menjadi seorang penghafal al-Quran, juga ingin menjadi tentara. “Selepas SMA nanti saya ingin mendaftar masuk TNI, khususnya Angkatan Darat,” kata Virdi.
Virdi menyebutkan, ia tertarik menjadi seorang tentara karena senang dengan kondisi kedisiplinan yang diterapkan di lembaga itu. “Saya senang hidup disiplin dan melaksanakan hidup disiplin,” katanya.*