DH-Pasuruan: Alhamdulillah memasuki hari ke delapan Ramadhan, kegiatan qiyam Ramadhan (tarawih) di kampus Darul Hijrah Pasuruan sudah membaca Al-Qur’an sampai kisaran delapan juz. Sebagaimana diketahui sejak awal kegiatan, imam shalat tarawih setiap malam membaca sekitar 1 juz Al-Qur’an.
Pada tarawih malam pertama sampai malam kelima dibaca juz 1 sampai juz 5. Pada malam keenam dibaca juz ke 27. Namun selanjutnya, pembacaan Al-Qur’an dengan surat atau ayat yang lebih bebas. Tidak lagi mengacu urut dalam juz tertentu.
“Sejak dua malam lalu tidak lagi membaca 1 juz utuh dalam keseluruhan shalat tarawih, tetapi bebas surat atau ayat yang dibaca. Hanya saja dalam seluruh shalat tarawih itu dibaca sebanyak 10 lembar Al-Qur’an. Jumlah halaman ini setara dengan 1 juz Al-Qur’an,” kata Ust. Awwab, pengasuh di kampus Darul Hijrah Pasuruan, Selasa (20/4/2021).
Kegiatan qiyam Ramadhan dimulai seusai shalat Isya. Rata-rata tarawih selesai mendekati pukul 21.00.
Dari pantauan Ust. Amrozi Alimuddin, staf di kampus Darul Hijrah Pasuruan, yang menjadi jamaah shalat tarawih para santri, ustadz, warga pondok, dan sebagian warga sekitar pondok.
Yang sudah menjadi imam sampai tarawih ke delapan di antaranya Ust. Anggi Pratama, Ust. Abdillah, Ust. Amru, Ust. Awwab, Ust. Usamah. “Setiap malam ada yang langsung dipimpin satu imam, ada juga beberapa imam,” jelas Ust. Amrozi yang merupakan warga pondok dan banyak mengikuti shalat tarawih di pondok.
Yang menjadi imam pun tidak seluruhnya para ustadz, tetapi juga para santri yang telah memiliki hafalan 30 juz. “Para santri itu umumnya dari kelas 12 (kelas 3 SMA).”
Santri yang pernah menjadi imam di antaranya Abdullah Afrah, Galih Khalifah, Syahrul Mubarok, Ahmad Rizieq, Dandy Seobudin, Muhammad Timur Leng, dan Akbar Wisnu.
“Setiap pelaksanaan shalat tarawih di belakang imam berjejer para ustadz dan santri yang telah memiliki hafalan banyak. Mereka menyimak bacaan Al-Qur’an, dan memperbaiki bacaan imam jika ada yang salah atau terlupa,” jelas Ust. Amrozi.
Dari pelaksanaan shalat tarawih ini, Ust. Amrozi menilai bagus untuk memantapkan hafalan santri dan ustadz. Juga sekaligus untuk mengoptimalkan bulan Ramadhan sebagai syarul Qur’an.
Ia menyebutkan, di kampus Pasuruan ini dimungkinkan dibaca sebanyak 30 juz selama bulan Ramadhan. Hal ini karena di kampus ini ada santri SMP dan SMA. Santri yang lulus SMA harus memiliki hafalan 30 juz Al-Qur’an. (*)