DH-Probolinggo: Berbeda dengan muqoyyamah santri DH kampus Surabaya dan Pasuruan, santri DH kampus Probolinggo melaksanakan muqoyyamah di pegunungan dengan mengambil inti kegiatan: olah fisik, taddabur alam, dan penyerapan ilmu. Pelaksanaannya pada Sabtu sampai Ahad, 19-20 Desember 2020.
Kegiatan berawal pada Sabtu pagi, berangkat dari kampus DH Probolinggo menuju Senduro, Lumajang. Di Senduro mengambil titik pemberhentian di Pondok Hidayatullah Tengger. Dari sini kemudian menuju ke Masjid Jabbal Nur, di Puncak, Senduro, dengan berjalan kaki selama dua jam. Masjid Jabbal Nur dikenal sebagai masjid yang berada di lokasi paling tinggi di Jawa Timur dari permukaan air laut.
Di masjid ini para santri melakukan kegiatan bersih-bersih. Selanjutnya mendapatkan tausyiah dari Ust. Kardi dan Ust. Buchori Muslim.
Pada Ahad pagi melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju lokasi B29, suatu lokasi wisata yang dapat memandang lautan pasir di kawasan G. Bromo. Dari sini perjalanan berlanjut menuju G. Bromo. Setelah dari lokasi ini santri kembali menuju kampus DH Probolinggo.
“Semua kegiatan santri dilakukan dengan berjalan kaki sebagai bentuk olah fisik, sekaligus taddabur alam. Santri juga dibekali pemahaman agama dari para ustadz di Senduro,” kata Mudir Kampus DH Probolinggo, Ust. Agus Heri. (*)