MOHAMMAD Alwan Fauzi atau biasa dipanggil Alwan, sudah dua tahun ini menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya (UB), Malang. Dia merupakan santri Darul Hijrah angkatan 4. Pada tahun 2022 dia berhasil lolos SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), atau sekarang disebut dengan SNBT, di UB.
Tentu bukanlah hal mudah, karena Alwan harus bersaing dengan 60.000 pendaftar lainnya dari seluruh Indonesia. Apalagi pada tahun 2022, UB merupakan PTN dengan peminat terbanyak se-Indonesia di SBMPTN, yaitu 61.180 peminat. Sedangkan yang diterima hanya 5.160 mahasiswa. Artinya hanya 5 terbaik dari 60 pendaftar yang lolos diterima UB, dan Alwan termasuk salah satu orang yang lolos tersebut.
UB atau Universitas Brawijaya, merupakan universitas terbaik se-Jawa Timur setelah UNAIR (berdasarkan QS WUR 2024). Letaknya strategis di Kota Malang nan sejuk, asri, dan dingin. Ini menjadi salah satu penyebab banyak orang mengincar universitas tersebut.
Alwan mengaku memiliki impian sejak kecil ingin menempuh studi di UB. “Karena sejak kecil memang punya impian untuk menjadikan UB sebagai tempat studi, saya berusaha merealisasikannya dengan mencoba menempuh jalur SBMPTN.”
Selama di Darul Hijrah ia merupakan santri cerdas. Berhasil menuntaskan hafalan Qur’an 30 juz.
Dia sering mewakili lembaga untuk kegiatan di luar, seperti kompetisi atau lomba, bahkan hingga menang. Alwan juga aktif di organisasi sebagai pimpinan Divisi Bahasa dan Pendidikan.
Lulus dari pondok, Alwan diamanahi mengajar santri dan sempat menjadi Musyrif halaqah dan musyrif kamar. Selama masa pengabdian TA 2021/2022, ia meluangkan waktu untuk belajar UTBK (Ujian Tertulis Berbasis Komputer). Lantas di SBMPTN 2022, Alwan mendaftar dan mengikuti seleksi untuk bersaing dengan puluhan ribu peserta lain yang juga mengincar UB.
Alhasil berbekal kesungguh-sungguhan dalam belajar, Alwan pun termasuk peserta dengan nilai tinggi di antara 5000-an peserta yang lolos. Sedangkan 56.020 peserta lain tidak lolos UB atau gagal dalam SBMPTN 2022.
Selama di Darul Hijrah, para santri diberikan bekal imun yang kuat melalui agama. Sehingga ketika lulus dari pondok, para alumni siap terjun di medan apapun dan tidak mudah terpengaruh terhadap pergaulan buruk di luar pondok.
Alwan mengaku dirinya sangat senang bisa menempuh studi di salah satu PTN terbaik itu, ia pun mudah mendapatkan lingkungan positif. “Saya sangat senang, walaupun sedikit merasa culture shock karena merasakan dunia yang berbeda. Namun saya dengan mudah dapat mengatasinya, yaitu dengan mencari lingkungan positif di dunia perkuliahan,” ucap salah satu wisudawan terbaik DH itu.
“Adapun kalau berbicara tentang kegiatan sehari hari dan prestasi untuk saat ini, saya aktif dalam kegiatan MTQ (Musabaqoh Tahfidzul Qur’an) di UB,” ucap anak ustadz sekaligus pengajar itu. Alhamdulillah belum lama ini Alwan mendapat amanah menjadi Wakil Ketua Pelaksana lomba MTQ UB.
Dia pun lanjut menjadi Wakil Koordinator Pembinaan untuk para juara MTQ UB agar bisa lanjut ke jenjang lebih tinggi, yaitu MTQMN. Selain itu Alwan saat ini sedang mencoba mengikuti berbagai lomba yang linear dengan jurusan yang diambil, seperti GEMASTIK, dan lain-lain.
Di UB, Alwan juga sempat mendaftar berbagai beasiswa. Alhamdulillah berbekal syahadah Hafidz 30 juz dan prestasi lainnya, Alwan berhasil mendapatkan beasiswa keagamaan dari Pemkab Sidoarjo. Untuk saat ini Alwan mengaku, “Saya berencana untuk lanjut mencari pengalaman, sertifikasi, dan relasi untuk mendukung hasil studi yang telah didapat selama ini.”
Alumni Darul Hijrah ini memang dikenal multitalenta dan bisa sukses di mana saja. Dengan diterimanya Alwan di UB, mencatatkan banyak alumni DH yang sudah diterima di universitas top, bahkan dengan beasiswa sampai lulus, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ada yang berhasil kuliah di Mesir, Turki, Yaman, Maroko, Malaysia, Arab Saudi, dan lain-lain. Sedangkan untuk dalam negeri ada yang sudah diterima di ITS, UNAIR, UB, dan LIPIA (kampus yang menginduk pada Universitas Islam Imam Muhammad Bin Saud, Riyadh, Arab Saudi). (*)