DH-Pasuruan: Bermodal hasil UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), nilai rapor, dan hafalan Al-Quran, telah mengantarkan Asif Fuadana, lulusan Mahad Tahfidzul Quran Darul Hijrah, diterima di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jurusan Teknologi Rekayasa Bangunan Air. Ia tidak menyangka bisa masuk di jurusan teknik.
“Saya mendaftar di dua perguruan tinggi. Yang satu non-teknik di perguruan tinggi lain, yang lainnya di teknik ITS. Alhamdulillah ternyata diterima di ITS,” kata Asif.
Ia lulus dari MTQ Darul Hijrah tahun 2020, kemudian menjalani proses pengabdian selama setahun di lembaga pendidikan ini. Dengan demikian, Asif merupakan santri berprogram beasiswa. Ia masuk menjadi santri SMP pada tahun 2015. Ketika menduduki bangku SMA, ia mengambil jurusan IPA.
Asif sendiri enggan menyebutkan nama jurusan non-teknik yang dimasukinya. Namun yang pasti jurusan itu bukan jurusan di bidang agama. “Bagi saya, mudah-mudahan hafalan yang saya miliki bisa bermanfaat di bidang yang lain.”
Sejatinya ketika lulus dari MTQ Darul Hijrah, ia telah memiliki hafalan 30 juz. Namun demikian untuk memasuki ITS hanya mensyaratkan memiliki hafalan 10 juz. “Untuk memasuki ITS dengan menyertakan hafalan Al-Quran tersebut, saya mengikuti Seleksi Kemitraan Mandiri dan Prestasi,” jelas Asif.
Dengan keberhasilan mengikuti proses seleksi dengan menyertakan hafalan Al-Quran ini, ia dibebaskan dari kewajiban membayar SPI (Sumbangan Pengembangan Institusi). Asif hanya diwajibkan membayar uang kuliah setiap semester.
Tentang hafalan Al-Quran yang telah dimiliki, putra pemilik bengkel las yang berdomisili di Demak ini mengaku tidak akan muluk-muluk selanjutnya tentang apa yang telah dikuasainya itu. Tetapi ia menyatakan, “Akan selalu berusaha mempertahankan hafalan yang dimiliknya itu.” (*)