Akhi Saddam, mantan Ketua OSDHA DH 1 (Surabaya) saat ini melanjutkan mulazamah ke Yaman. Alasannya memilih negeri itu menimba ilmu karena banyak hadits menjelaskan keutamaan tanah Yaman. Ada iman dan hikmah, sekaligus keberkahannya.
Rasulullah Saw telah mendoakan agar keberkahan melingkupi Yaman dan penduduknya. Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berdoa,“Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Syam kami. Ya Allah… berkahilah kami pada negeri Yaman kami.” (HR. Bukhori dan Ahmad)
Akhi Saddam selama di pondok telah menjadi santri yang pintar, taat, dan amanah. Bahkan walaupun masih duduk di kelas 3 SMA, ia sudah ditugaskan menjadi musyrif di DH Panceng bersama dua teman seangkatan.
Niat santri asal Bau-Bau, Sulawesi Tenggara, ini setelah menempuh pendidikan di Timur Tengah adalah, “Ketika mau pulang ke kampung halaman, saya berusaha menjadi orang yang bermanfaat, mengabdikan diri pada agama dan masyarakat, terutama dalam menyebarkan ilmu agama.”
“Kesan pertama, sangat bersyukur kepada Allah, kemudian berterima kasih kepada yang sudah membantu, bergembira walaupun melihat kondisi Yaman akibat perang seperti kota mati. Ana tiba di Yaman ketika malam hari.”
“Tak lupa juga langsung ingat peran penting dari semua asatidz yang sudah mendidik kami semua dengan penuh kasih sayang, rasanya tidak mungkin bisa sampai ke Yaman. Tapi dengan izin Allah yang maha kuasa berkehendak untuk hambanya, saya berharap ini tanda Allah menginginkan kebaikan kepada saya dengan belajar agama,” jelas santri DH 2 ini saat awal tiba di Yaman. Akhi Saddam belajar di Yaman sudah difasilitasi makan dan tempat tinggal. Ia juga berterima kasih kepada para muhsinin dan donatur yang telah membantunya sehingga berhasil ke tahapan ini. (*)