MUHAMMAD Akrom Al-Fajr atau yang biasa disapa Akrom, merupakan santri Darul Hijrah asal Depok. Dia pernah menjadi Ketua Divisi Ekonomi OSDHA (Organisasi Santri Darul Hijrah) 1 Surabaya saat masih berada di jenjang SMP. Ketika di jenjang SMA, Akrom diamanahi sebagai Ketua Divisi Bahasa dan Pendidikan, juga Divisi Sarpras (Sarana dan Prasarana).
Lulus dari Darul Hijrah, Akrom dipercaya mengabdi di Darul Hijrah 2 Pandaan. Karena selama di pondok ia merupakan santri pintar, ia sempat mengajar santri- santri SMP pada beberapa mata pelajaran, seperti IPA dan lain-lain. Selain itu, akrom juga memegang halaqoh dan menjadi pengasuh (musyrif) di asrama.
Selama di pondok, Akrom merupakan santri yang tanggap dan cekatan. Tidak jarang jika ada mesin cuci atau kipas angin yang rusak, langsung ia perbaiki dengan cepat.
Akrom termasuk salah satu dari 5 santri di angkatannya yang berhasil Tasmi’ Kamil (setor Qur’an sekali duduk di hadapan para asatidz dan santri-santri sepondok). Di masa pengabdian, tidak lupa Akrom mencoba mendaftar beasiswa pada universitas di luar negeri.
Dia apply (memasukkan pendaftaran) pada international student scholarship (beasiswa pelajar internasional) di KUIPS. KUIPS adalah Kolej University Islam Perlis, sebuah universitas swasta di Kota Kuala Perlis Malaysia.
Universitas milik Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Perlis (MAIPS) ini menawarkan beasiswa untuk 150 pelajar dari seluruh dunia tiap tahunnya. Berbekal syahadah hafidz Qur’an 30 juz dan sertifikat lomba-lomba, Akrom pun akhirnya lolos berbagai seleksi KUIPS.
Dia pun menyiapkan visa dan kelengkapan lain, lalu berangkat ke Malaysia bersama pelajar-pelajar Indonesia lain yang juga lolos seleksi beasiswa. “Saya terkesan dengan kebersihan dan keteraturan lingkungan masyarakat di Malaysia,” kesan Akrom ketika pertama sampai di Malaysia.
Alasan Akrom mengambil beasiswa di universitas ini karena KUIPS adalah salah satu universitas Islam yang dikenal memiliki manhaj lurus di Malaysia. “Tidak lupa juga orangtua dan beberapa asatidz yang merekomendasikan serta mendukung saya untuk melanjutkan studi di sana,” ucap lulusan Ma’had Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah 1 Surabaya ini.
“Saya berencana kembali ke Indonesia, mengajar serta berbagi ilmu yang telah saya dapatkan, berkontribusi dalam mendidik anak-anak dengan nilai-nilai keislaman. Selain itu saya juga berkeinginan melanjutkan studi saya di bidang keislaman ataupun mulai mempelajari ilmu sains dan komputer,” ucap anak dari salah satu pimpinan BMH ini.
Semangat selalu Akhi Akrom, semoga sukses dunia akhirat, serta bisa bermanfaat bagi sesama. (*)