TUNTAS sudah santri Mahendra Cayadi menyelesaikan setoran hafalan Al-Qur`annya pada Selasa, 17 November 2020 bakda Subuh, di DH Panceng, Gresik. Surat An-Nas menjadi penghujung bagi dirinya menyelesaikan tugas hafalan sebanyak 30 juz.
Waktu-waktu di sore hari, malam, dan menjelang shalat Subuh, serta waktu-waktu lain yang memungkinkan, yang biasa digunakan untuk kegiatan menghafal, akan berubah sentuhannya dalam menghadapi Al-Qur`an. “Selanjutnya saya melakukan murojaah, serta nantinya menghadapi ujian hafalan atau imtihan,” kata Mahendra Cayadi.
Saat ini Mahendra Cayadi masih duduk di kelas 2 SMA. Yang menarik bagi dirinya, sejak duduk di SMA pada tahun 2019, tugas hafalan yang diselesaikannya sebanyak 24 juz.
Ini beda dengan santri-santri lain di DH. Umumnya santri menyelesaikan hafalan 15 juz saat masih duduk di SMP, kemudian menyelesaikan 15 juz sisanya di SMA.
“Saya lulus SMP di Pesantren Al-Madinah Islamic Boarding School di Solok, Sumatera Barat. Ketika lulus SMP, saya menyelesaikan 6 juz Al-Qur`an,” kata putra pasangan Sepriyadi dan Fajri Hayati yang bertempat tinggal di Kota Baru, Jambi, ini.
Praktis ketika masuk SMA di DH dan menyelesaikan 24 juz sisanya, waktu yang dibutuhkan sekitar 18 bulan. “Di SMA ini saya menggunakan waktu menghafal lebih banyak dibanding saat di SMP.”
“Dalam sehari saya menghafal antara 1 sampai 2 halaman, bergantung pada ringan dan berat juz Al-Qur`an. Setiap juz kan ada yang mudah dan sulit untuk dihafalkan,” ucap Mahendra.
Dengan bekal hafalan 30 juz Al-Qur`an, santri kelahiran 24 Mei 2004 di Kota Baru ini menyebutkan bercita-cita menjadi guru agama. Setelah lulus SMA nanti, ia akan kembali ke Pesantren Al-Madinah Islamic Boarding School di Solok untuk menjalani tugas pengabdian.
“Insya Allah saya akan seterusnya berada di pesantren tersebut. Untuk kegiatan melanjutnya pendidikan, akan dilakukan di saat-saat mengabdi di pesantren tersebut,” katanya.
Ia merencanakan akan berkuliah di kota Padang. Nantinya seusai kegiatan perkuliahan, ia akan menggunakan waktunya mengajar di pesantren. “Tetapi sampai sekarang saya masih belum ada pandangan akan masuk jurusan dan perguruan tinggi apa,” sebut Mahendra.
Mudah-mudahan Allah swt selalu menuntunmu di jalan terbaik Mahendra…(*)