DH-Surabaya: Ingin mengajak bapak dan ibu, serta seluruh keluarga masuk surga melalui hafalan al-Qur`an, demikian harapan besar Adhil Paramartha, santri Pesantren Tahfidz Darul Hijrah kampus Surabaya.
Pada lomba tahfidz dalam Hidayatullah Islamic Competition se-Jawa Timur pada 7 September 2019 di Batu, Adhil berhasil meraih penghargaan Perak untuk kategori hafalan 10 juz. Keberhasilannya ini meloloskan ia untuk masuk ke final dalam lomba yang sama di tingkat nasional 24 September 2019.
Adhil telah hafal 16 juz sejak mengikuti pendidikan SMP di Pesantren Darul Hijrah kampus Surabaya, mulai juz 15 sampai juz 30. Saat ini ia telah menginjak kelas 9 (Kelas 3 SMP).
“Mudah-mudahan saat di SMA nanti sudah bisa menuntaskan hafalan sampai 30 juz,” kata Adhil. Ia menyebut, semua hafalan al-Qur`an itu dimaksudkan supaya dirinya, orang tua, dan adik-adiknya bisa dimudahkan masuk surga oleh Allah SWT.
Seluruh hafalan yang telah dikuasainya saat ini diperoleh sejak mengikuti pendidikan di Pesantren Tahfidz Darul Hijrah. Hanya saja pada saat masih duduk di bangku SD telah memiliki hafalan beberapa surat pendek.
Santri kelahiran 20 Juli 2005 di Ponorogo ini saat mengikuti HIC tingkat provinsi di antaranya berhasil melantunkan ayat-ayat Ar-Ruum dan al-Hadid, untuk meneruskan lantunan yang dibawakan penguji. Ia yakin, saat final nanti bisa menuntaskan apa yang diujikan. Saat ini terus mengulang-ulang (murajaah) hafalan yang dikuasai.
Adhil menyebut, dalam memperbanyak hafalan al-Qur`an melakukannya saat halaqah tahfidz atau selepas shalat Isya. Ia istiqamah melakukan setiap hari.
Di samping dirinya yang berhasil lolos dalam final HIC tingkat Nasional dari Darul Hijrah kampus Surabaya adalah Hanif Al Bukhori dan M. Reza Halim.*