Ma’had Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah menyelenggarakan Sarasehan Darul Hijrah 2025 di Kampus Ma’had Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah Salam Pasuruan pada Senin dan Selasa, 25-26 Agustus 2025. Sarasehan ini diikuti seluruh jaringan Darul Hijrah.
Sebagaimana diketahui saat ini terdapat 18 kampus Darul Hijrah di Jawa Timur dan Solok (Sumatera Barat), masing-masing Surabaya (Kampus Pusat), Pasuruan, Bangkalan, Gresik, Tuban, Pamekasan, Probolinggo, Panceng (Gresik), Lamongan, Mojosari (Mojokerto), Lawang, Sidoarjo, Jombang, Nganjuk, Kediri, Blitar, Solok, dan Sepanjang (Sidoarjo).
Sarasehan ini selain menghadirkan pembicara dari internal Darul Hijrah, juga pembicara dari luar, yakni pemerhati pendidikan Prof. Dr. Ir. Daniel Rosyid.
Dalam kata sambutan Pembina Darul Hijrah Jawa Timur Ust. KH. Abdul Rahman mengajak para pengelola Darul Hijrah senantiasa lebih jelas dalam melaksanakan perjuangannya. Juga senantiasa memberikan kontribusi terbaiknya kepada lembaga pendidikan ini agar bisa mewarnai kehidupan manusia di dunia ini.
Dan dalam mewarnai kehidupan itu harus dengan cara yang benar agar anak didik terjaga fitrahnya menjadi manusia-manusia utama di muka bumi ini. “Menjaga fitrah itu penting, karena kalau anak-anak keluar dari fitrahnya, bisa membuat kerusakan di muka bumi ini.,” katanya.
Saat ini banyak orang pintar, banyak profesor dan doktor, tetapi mereka telah keluar dari fitrahnya. Karena telah keluar dari fitrahnya, maka kerusakan yang terjadi di muka bumi ini juga semakin canggih. Bahkan apa mereka lakukan tersebut justru dianggap sebagai sebuah kebenaran.
“Karena itu yang tahu tentang kebutuhan manusia adalah Penciptanya, maka kita tetap berpedoman kepada Allah, kepada Al-Qur’an dan As-Sunah,” ujarnya. Kita tidak berpedoman kepada Barat atau ke Timur, atau ke Non-Blok (bangsa sendiri). Tetapi berpedoman hanya kepada Allah.
Demikian pula yang dilakukan Nabi Muhammad dahulu. Tidak berpedoman kepada Barat (Romawi), Timur (Persia), atau Non-Blok (orang-orang Qurays), tetapi berpedoman a.pa yang dituntunkan oleh Allah. “Dengan berpedoman hanya kepada Allah, maka kita arah kita tidak akan tersesat,” katanya. (*)