DH-Pasuruan: Alhamdulillah, pada tahun akademik 2020-2021 Pesantren Tahfidzul Qur’an Darul Hijrah meluluskan 96 santri tingkat SMP dan SMA. Wisuda kelulusan berlangsung Ahad, 6 Juli 2021 di kampus Pasuruan.
Kegiatannya hanya dihadiri para santri, ustadz, dan pembina pondok. Sementara para wali santri mengikuti prosesi wisuda secara online.
Santri SMA yang lulus 26 anak. Seluruhnya dari kampus Pasuruan. Sedang santri SMP, kampus Surabaya 19 anak, kampus Pasuruan 18 anak, Bangkalan 17, dan Gresik 16. Dalam program ketahfidzan, lulusan SMA telah memiliki hafalan 30 juz, sedang lulusan SMP 15 juz.
Sebelum proses kelulusan dilakukan, beberapa perwakilan santri SMP dan SMA diuji hafalan Al-Qur’annya oleh Syech Muhammad Mahdi, masul tahfidz Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya. Umumnya para santri dapat menunjukkan kemampuan hafalan Al-Qur-annya.
Ust. Ihya Ulumuddin, Mudir dan Ketua Yayasan Pesantren Tahfidzul Qur’an, menyampaikan syukur Alhamdulillah terhadap para santri yang telah mengikuti proses belajar di Pesantren Darul Hijrah. Mudah-mudahan setelah ini mereka dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh.
“Karena itu terutama bagi lulusan SMA, setelah ini mereka akan mendapat penugasan mengamalkan ilmunya ke tempat-tempat ibadah dan masjid. Mereka diberikan penugasan ke pelosok daerah, di antaranya juga di Darul Hijrah,” katanya.
Ust. KH Abdul Rahman, SE, Ketua Pembina Yayasan Pesantren Darul Hijrah menyebutkan, para lulusan Darul Hijrah ini merupakan generasi terbaik. Mereka semua mau belajar Al-Qur’an, yang nantinya juga mengajarkan Al-Qur’an. “Mengajarkan Al-Qur’an ini merupakan tugas mulia,” katanya.
Mereka semua diharapkan menjadi generasi Al-Qur’an, yang tidak sekadar membaca dan menghafalkan Al-Qur’an, tetapi juga mengamalkan dan memperjuangkan Al-Qur’an. Hal ini sebagaimana kehidupan Nabi Muhammad SAW bersama sahabat-sahabatnya. “Akhlak Nabi sebagaimana disebutkan istri beliau Aisyah ra adalah berakhlak Al-Qur’an.”
Maka itu para lulusan ini merupakan generasi terbaik, generasi Al-Qur’an yang memberi karakter yang agung dan mulia. Untuk itu anak-anak perlu menambah lagi kemampuan bahasa Arabnya guna dapat memahami Al-Quran. “Dengan memahami Al-Quran ini, kita dapat menempatkan Al-Quran sebagai pelajaran bagi kehidupan dan hidup kita ini,” kata Ust. Abdul Rahman.
Dalam prosesi wisuda ini kemudian diumumkan penugasan bagi lulusan SMA selama satu tahun. Umumnya para lulusan mendapat penugasan di kampus-kampus Darul Hijrah, termasuk yang akan dibuka tahun ini di Lamongan dan Lawang, Malang. Dua mendapat penugasan paling jauh, yakni di Lampung dan Padang.
Sebagai lulusan terbaik kampus Surabaya (SMP) adalah Tsabbit dliyaa Al Haq Abada dan Muhammad Abdul Basith. Kampus Pasuruan, SMP: M. Rizieq Al-Ghuhum dan Naufal Syakieb Arqom Nurkarim. SMA: Matahari Galih dan M. Alwan Fauzi.
Bangkalan (SMP): Saris Taqy dan Muhammad Virdy Firdaus. Gresik (SMP): Amirul Hakim dan Zulkifli. (*)