Pada tahun ajaran 2024-2025, Ma’had Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah mewisuda 238 santri dalam acara yang diselenggarakan pada Ahad, 18 Mei 2025 di Aula Besar Wilwatikta, Taman Candra Wilwatikta, Jl. Dr. Soetomo No.2, Pandaan, Pasuruan. Jumlah wisudawan ini meningkat dibanding tahun ajaran sebelumnya yang berjumlah 184.
Peningkatan lulusan ini disebabkan semakin banyaknya cabang Darul Hijrah di Jawa Timur, bahkan juga terdapat di Solok, Sumatera Barat. Dan dengan terdapatnya cabang yang mendidik santriwati, pada wisuda kali terdapat lulusan santri putri.
Secara keseluruhan jumlah wisudawan terdiri atas 153 santri jenjang SMP dan 85 santri jenjang SMA. Tema “Mencetak Pemimpin Qur’ani Menuju Indonesia Emas 2045”
Dalam sambutannya Mudir Ust. H. ‘Ihya Ulumuddin, S.Sos.I menyatakan sangat berbahagia bahwa kader yang bisa membaca dan menghafal Al-Quran semakin banyak. Bahkan yang diwisuda kali ini tidak hanya dari santriwan, tetapi juga santriwati.
Jika mengacu pada prediksi di tahun 2045 yang disebut sebagai Indonesia Emas, yakni Indonesia akan mengalami kejayaan dan masa keemasan, maka insya Allah yang menjadi pemimpin pada 20 tahun lagi adalah dari generasi wisudawan dan wisudawati ini.
“Jika melihat para wisudawan dan wisudawati yang telah mampu berbahasa Arab, bahasa Inggris, dan hafal Al-Qur’an, insya Allah yang akan menjadi pemimpin nanti orang-orang yang mahir berbahasa Arab, bahasa Inggris, dan mampu membaca dan hafal al-Quran,” katanya.
Ia menegaskan, lulusan Darul Hijrah semakin tahun semakin berkualitas hafalannya. Saat ini yang lulus tidak saja harus hafal 30 juz al-Quran, tetapi juga mengikuti ujian tasmi’ minimal 5 juz, dan ujian ikhtibar. Dengan demikian para santri telah melalui proses hafalan secara berkualitas.
Pembina Yayasan Ma’had Tahfizhul Qur’an Darul Hijrah KH Abdul Rahman, SE juga menyambut bahagia para lulusan Darul Hijrah, dengan menyebut sebagai generasi terbaik. “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an,” katanya mengutip hadis.
Ia menyampaikan semoga anak-anak mendapat keberkahan dan menjadi anak-anak yang saleh dengan mempelajari dan menghafalkan Al-Quran. Hal sama ditujukan kepada wali wali santri karena telah mendorong putra-putrinya untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, mencintai Al-Quran, dan Islam. “Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada bapak-ibu semua,” harapnya.
Menurut ia, dunia saat ini semakin gelap, bahkan Indonesia pun dinyatakan telah menjadi gelap. Untuk itu agar bumi, dunia, dan negeri ini tidak gelap, maka perlu cahaya dari langit, dengan kembali kepada Allah. “Jika kita bersama Allah dalam kehidupan ini, pasti hidup kita tidak dalam kegelapan. Jika kita hidup dalam kegelapan, kita meraba-reba dan dalam ketidakpastian,” jelas KH Abdul Rahman.
“Maka untuk bisa mendapatkan cahaya dari langit, kita mesti beristighfar kepada Allah. Kita pun harus menjadikan Al-Quran sebagai konsep dalam perjalanan kehidupan ini, bersama As-Sunah. Dan Darul Hijrah merupakan sarana untuk membumikan Al-Quran dengan benar dan pasti. Konsep pendidikan yang dilakukan di Darul Hijrah berdasarkan pada Al-Quran As Sunah,” katanya. (*)